METODE
PEMBIASAAN BAHASA INGGRIS
Bahasa
Inggris merupakan salah satu bahasa internasional. Beberapa negara di Asia,
misalnya Malaysia, Singapura, dan Filipina telah menggunakan bahasa ini sebagai
Second Language (bahasa nasional). Sebaliknya, Indonesia menerapkan bahasa
Inggris sebagai Foreign Language (bahasa asing) di Indonesia sehingga bahasa
Inggris kurang dikuasai oleh siswa lokal yang terpengaruh penggunaan bahasa
ibunya.
Penguasaan bahasa Inggris sebagai
Foreign Language (bahasa asing) diperlukan saat ini untuk membiasakan siswa
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Inggris. Pembiasaan bahasa Inggris ini
digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa lokal dan
mendukung siswa menguasai pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. Terkait
dengan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, penguasaan berbahasa
Inggris juga dapat digunakan untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan sekolah
ke luar negeri baik melalui beasiswa, program pertukaran pelajar maupun biaya
sendiri, dan mayoritas lowongan pekerjaan memerlukan penguasaan bahasa Inggris
sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi. Tuntutan penguasaan bahasa
Inggris oleh masyarakat Indonesia menjadikan bahasa Inggris dipelajari di
sekolah sebagai salah satu mata pelajaran yang utama, khususnya bagi siswa SMP
(Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas).
Siswa selama ini mengalami kesulitan
untuk mempelajari dan menerapkan bahasa Inggris, khususnya dalam aspek
kemampuan berbicara siswa karena siswa tidak terbiasa menggunakan bahasa
Inggris untuk berkomunikasi setiap hari. Faktor lain yang menjadi kesulitan
siswa dalam pembiasaan berbahasa Inggris adalah lingkungan sekitar yang tidak
mendukung karena itu diperlukan the acquisition system (sistem pembelajaran
pembiasaan) untuk membiasakan siswa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Berdasarkan penjelasan di atas,
siswa memerlukan pembelajaran khusus untuk mempelajari bahasa Inggris.
Pembelajaran bahasa yang paling efektif adalah pembelajaran bermakna atau lebih
dikenal sebagai acquisition. Menurut Gass dan Selinker (1994), sistem
pembelajaran pembiasaan ini (the acquisition system) membantu dalam memproduksi
apa yang ingin diucapkan oleh siswa karena dalam dalam pengolahan bahasa, para
siswa lebih fokus pada pembelajaran makna bahasa daripada bentuk dari bahasa
itu sendiri (Gass dan Selinker, 1994:145). Mukminatien (2011) juga berpendapat
bahwa bahasa yang didengar maupun dilihat oleh siswa disekitar mereka merupakan
hal penting di dalam sistem pembiasaan berbahasa ini (the acquisition system).
Teori tersebut mengemukakan bahwa metode yang efektif untuk belajar bahasa
adalah melalui pembiasaan.